SAP
(SATUAN ACARA PENYULUHAN)
MAKANAN PENDAMPING ASI
Disusun Oleh :
1. Iva arfiana
2. Irmawati
3. Nur Aini Kholisoh
4. Wiwit Khilmiya
AKADEMI KEBIDANAN ISLAM AL-HIKMAH JEPARA
JL. RAYA Mayong (Depan Pasar Mayong) Jepara
Tahun Akademik 2008/2009
SAP
(SATUAN ACARA PENYULUHAN)
Hari/ Tanggal : Minggu /02-november-2009
Jam : 10.00 WIB - selesai
Tempat Penyuluhan : Balai Desa Maju Mundur
Pasir Demak
Penyuluh : 1. Iva Arfiana
2.Irmawati
3.Nuraini Kholisoh
4.Wiwit Khilmiya
Sasaran : Ibu Menyusui dan ibu PKK
Pokok Bahasan : Makanan Pandamping ASI
Sub pokok Bahasan :Pengertian Makanan Pendamping ASI.
Cara memberikan makanan pendamping ASI
Persyaratan MP-ASI.
I. Tujuan
a. Umum
1. Memberi pengetahuan tentang Makanan Pendamping ASI/ MP-ASI.
b. Khusus
1. Memberitahu cara Pemberian MP-ASI pada Bayi.
2. Memberitahu persyaratan dalam Pemberian MP-ASI
3. Memberitahukan Jenis-jenis MP-ASI.
II. Kegiatan
Kegiatan/ waktu
Penyuluhan
Audien
Metode/ Media
1. Pendahuluan/
Pambuka
( 1 menit)
1. Salam
2. Perkenalan Diri
3. Arsepsi(dugaan)
1. Menjawab salam
2. Mendengarkan/melihat
3. Mendengarkan/melihat
Ceramah
Mecrofone
1. Isi
(7 menit)
1. Pengertian MP-ASI
2. Kriteria MP-ASI
3. Cara pemberian MP-ASI
4. Indikator bayi siap untuk menerima makanan padat
1. Mendengarkan/melihat
2. Mendengarkan/melihat
Ceramah
Mecrofone
LCD
Power POint
Leaflet
3. Penutup
( 2 menit )
1. Menjawab
2. Evaluasi
3. Salam
1. bertanya
2. menjawab
3. Menjawab salam
Ceramah
mikrofone
III. Evaluasi
Pertanyaan.....!!!
1. Apa pengertian MP-ASI yang anda ketahui ?
2. Bagaimana cara pemberian MP-ASI ?
Jawaban.......!!!
1. MP-ASI adalah makanan atau minuman yang mengandung gizi diberikan kepada bayi/anak untuk memenuhi kebutuhan gizinya.
2. Berikan secara hati-hati sedikit demi sedikit dari bentuk encer kemudian yang lebih kental secara berangsur – angsur.
Makanan diperkenalkan satu persatu sampai bayi benar-benar dapat menerimanya.
Makanan yang dapat menimbulkan alergi diberikan paling terakhir dan harus dicoba sedikit demi sedikit misalnya telur, cara pemberiannya kuningnya lebih dahulu setelah tidak ada reaksi alergi, maka hari berikutnya putihnya.
Pada pemberian makanan jangan dipaksa, sebaliknya diberikan pada waktu lapar ( Notoatmodjo, 1998: 138 ).
IV. Reverensi
Barkoro, Anton . 2008. Asi Panduan Praktis Ibu Menyusui. Yogyakarta : Banyu Media.
http://creasoft.wordpress.com/2008/05/12/makanan-pendamping-asi-mp-asi/
http://pondokibu.com/kesehatan/makanan-pendamping-asi/
http://parentingislami.wordpresss.com
V. Materi
1. Pengertian
MP-ASI adalah makanan atau minuman yang mengandung gizi diberikan kepada bayi/anak untuk memenuhi kebutuhan gizinya. MP-ASI diberikan mulai usia 4 bulan sampai 24 bulan. Semakin meningkat usia bayi/anak, kebutuhan akan zat gizi semakin bertambah karena tumbuh kembang, sedangkan ASI yang dihasilkan kurang memenuhi kebutuhan gizi. MP-ASI merupakan makanan peralihan dari ASI ke makanan keluarga. Pengenalan dan pemberian MP-ASI harus dilakukan secara bertahap baik bentuk maupun jumlahnya, sesuai dengan kemampuan pencernaan bayi/anak. Pemberian MP-ASI yang cukup dalam hal kualitas dan kuantitas penting untuk pertumbuhan fisik dan perkembangan kecerdasan anak yang bertambah pesat pada periode ini.
Bertambah umur bayi bertambah pula kebutuhan gizinya. Ketika bayi memasuki usia 6 bulan ke atas, beberapa elemen nutrisi seperti karbohidrat, protein dan beberapa vitamin dan mineral yang terkandung dalam ASI atau susu formula tidak lagi mencukupi. Sebab itu sejak usia 6 bulan, kepada bayi selain ASI mulai diberi makanan pendamping ASI (MP-ASI) Agar kebutuhan gizi bayi/anak terpenuhi.Dalam pemberian MPASI perlu diperhatikan waktu pemberian MP-ASI ,frekuensi porsi, pemilihan bahan makanan, cara pembuatan dan cara pemberiannya. Disamping itu perlu pula diperhatikan pemberian makanan pada waktu anak sakit dan bila ibu bekerja di luar rumah.Pemberian MP-ASI yang tepat diharapkan tidak hanya dapat memenuhi kebutuhan gizi bayi, namun juga merangsang keterampilan makan dan merangsang rasa percaya diri.
Setelah usia 6 bulan, ASI hanya memenuhi sekitar 60-70% kebutuhan gizi bayi. Jadi, bayi mulai membutuhkan makanan pendamping ASI (MP-ASI). Pemberian makanan padat pertama ini harus memperhatikan kesiapan bayi, antara lain, keterampilan motorik, keterampilan mengecap dan mengunyah, plus penerimaan terhadap rasa dan bau. Makanya, pemberian makanan padat pertama perlu dilakukan secara bertahap. Misalnya, untuk melatih indera pengecapnya, berikan bubur susu satu rasa dulu, baru kemudian dicoba yang multi rasa.
Disini kami akan bahas mengenai cara pengenalan yang baik pemberian makanan pendamping ASI kepada bayi mengingat, organ pencernaan bayi yang belum sempurna seperti orang dewasa, sehingga jika salah memberikan pengenalan makanan bayi ini dapat menimbulkan gangguan pencernaan pada bayi seperti terjadinya sembelit atau malah terjadinya perut kembung.
Memberikan makanan pendamping ASI sebaiknya diberikan secara bertahap, baik dilihat dari jenis makanannya, tekstur dan jumlah porsinya. Kekentalan makanan bayi dan jumlah harus disesuaikan dengan kesiapan bayi dalam menerima makanan. Dari sisi tekstur makanan, awalnya bayi harus diberi makanan semi padat, sedangkan makanan padat diberikan ketika bayi sudah mulai tumbuh giginya. Porsi makanan juga berangsur muladi dari satu sendok hinga berangsur-angsur bertambah sesuai porsi bayi.
Sebaiknya pengenalan makanan bayi dimulai dari satu jenis makanan, misalnya pisang, alpukat dan pepaya. Kemudian setelah diberi makanan bayi tersebut, perhatikan respond dari bayi itu sendiri, apakah bayi menerima makanan yang diberikan atau tidak. Jika bayi menolak, biasanya dengan cara memuntahkan makanan, jangan dipaksakan, berikan makanan bayi pendamping lainnya. Biasanya bayi lebih menyukai makanan yang rasanya manis, oleh karena itu berikan makanan bayi seperti buah-buahan pada ujung lidah dan sayuran pada bagian tengah. Utamakan pemberian sayuran dibanding buah-buahan, karena citarasa sayuran cenderung langu dan kurang dinikmati bayi. Jikalau terus menerus bayi dikenalkan pada rasa manis, ditakutkan bayi tidak akan menyukai sayuran.
2. Persyaratan MP ASI
Kriteria yang harus di miliki oleh MP-ASI ;
1. Nilai gizi dan kandungan proteinyya tinggi
2. Memiliki nilai suplementasi yang baik, mengandung vitamin dan mineral dalam jumlah yang cukup
3. Dapat diterima oleh bayi dengan baik
4. Sebaiknya dapat diproduksi dari bahan-bahan yang tersedia secara alami
5. Bersifat pada gizi (kandungan serat kasar/bahan lain sukar dicerna terlalu banyak justru akan mengganggu pencernaan hati)
3. Cara Pemberian MP- ASI pada bayi
1. Berikan secara hati-hati sedikit demi sedikit dari bentuk encer kemudian yang lebih kental secara berangsur – angsur.
2. Makanan diperkenalkan satu persatu sampai bayi benar-benar dapat menerimanya.
3. Makanan yang dapat menimbulkan alergi diberikan paling terakhir dan harus dicoba sedikit demi sedikit misalnya telur, cara pemberiannya kuningnya lebih dahulu setelah tidak ada reaksi alergi, maka hari berikutnya putihnya.
4. Pada pemberian makanan jangan dipaksa, sebaliknya diberikan pada waktu lapar ( Notoatmodjo, 1998: 138 ).
5. Jangan memberikan makanan pendamping dekat dengan waktu menyusui.
6. Berikan makanan yang bervariasi agar tidak bosan.
4. Indikator bahwa bayi siap untuk menerima makanan padat :
1. Kemampuan bayi untuk mempertahankan kepalanya untuk tegak tanpa disangga
2. Menghilangnya refleks menjulurkan lidah
3. Bayi mampu menunjukkan keinginannya pada makanan dengan cara membuka mulut, lalu memajukan anggota tubuhnya ke depan untuk mrnunjukkan rasa lapar, dan menarik tubuh ke belakang atau membuang muka untuk menunjukkan ketertarikan pada makanan
5. Beberapa masalah pada pemberian MP-ASI
Dari hasil beberapa penelitian menyatakan bahwa keadaan kurang gizi pada bayi dan anak disebabkan karena kebiasaan pemberian MP-ASI yang tidak tepat. Keadaan ini memerlukan penanganan tidak hanya dengan penyediaan pangan, tetapi dengan pendekatan yang lebih komunikatif sesuai dengan tingkat pendidikan dan kemampuan masyarakat. Selain itu ibu-ibu kurang menyadari bahwa setelah bayi berumur 6 bulan memerlukan MP-ASI dalam jumlah dan mutu yang semakin bertambah, sesuai dengan pertambahan umur bayi dan kemampuan alat cernanya.
6. Beberapa permasalan dalam pemberian makanan bayi/anak umur 0-24 bulan :
1. Pemberian Makanan Pralaktal (Makanan sebelum ASI keluar)Makanan pralaktal adalah jenis makanan seperti air kelapa, air tajin, air teh, madu, pisang, yang diberikan pada bayi yang baru lahir sebelum ASI keluar. Hal ini sangat berbahaya bagi kesehatan bayi, dan mengganggu keberhASIlan menyusui.
2. Kolostrum yangn di buang, kolostrum adalah ASI yang keluar pada hari-hari pertama, kental dan berwarna kekuning-kuningan. Masih banyak ibu-ibu yang tidak memberikan kolodtrum pada bayinya. Kolostrum mengandung zat kekebalan yang dapat melindungi bayi dari penyakit dan mengandung zat gizi tinggi. Oleh karena itu kolostrum jangan di buang.
3. Pemberian MP-ASI terlalu dini atau terlambat (sebelum bayi berumur 6 bulan) menurunkan konsumsi ASI dan gangguan pencernaan/diare. Kalau pemberian MP-ASI terlambat bayi sudah lewat usia 6 bulan dapat menyebankan hambatan pertumbuhan anak.
4. MP-ASI yang diberikan pada periode umur 6-24 bulan sering tidak tepat dan tidak cukup baik kualitas maupun kuantitasnya. Adanya kepercayaan bahwa anak tidak boleh makan ikan dan kebiasaan tidak menggunakan santan atau minyak pada makanan anak dapat menyebabkan anak menderita kurang gizi terutama energi dan protein serta beberapa vitamin penting yang larut dalam lemak.
5. Pemberian MP-ASI sebelum ASI. pada usia 6 bulan, pemberian ASI yang dilakukan sesudah MP-ASI dapat menyebabkan ASI kurang dikonsumsi. Pada periode ini zat-zat yang diperlukan bayi terutama diperoleh dari ASI. Dengan memberikan MP-ASI terlebih dahulu berarti kemampuan bayi untuk mengkonsumsi ASI berkurang, yang berakibat menurunnya produksi ASI. Hal ini dapat berakibat anak menderita kurang gizi. Seharusnya ASI diberikan dahulu baru MP-ASI.
6. Frekuensi pemberian MP-ASI kurang. Frekuensi pemberian MP-ASI dalam sehari kurang akan berakibat kebutuhan gizi anak tidak terpenuhi.
7. Pemberian ASI terhenti karena ibu kembali bekerja. Didaerah kota dan semi perkotaan, ada kecenderungan rendahnya frekuensi menyusui dan ASI dihentikan terlalu dini pada ibu-ibu yang bekerja karena kurangnya pemahaman tentang manajemen laktASI pada ibu bekerja. Hal ini menyebabkan konsumsi zat gizi rendah apalagi kalau pemberian MP-ASI pada anak kurang diperhatikan.
Contoh Jenis-jenis MP-ASI :
Umur bayi
Jenis Makanan
Berapa Kali
0-6 bulan
Kira- kira 6 bulan
- ASI
- ASI
- Bubur lunak/sari buah
- Bubur : bubur tepung beras
- Sesuai kebutuhan
- 1-2x/hari
Kira-kira 7 bulan
- ASI
- Buah-buahan
- biskuit
- Sayuran
- Air tajin
- Sesuai kebutuhan bayi
- 1-2x/hari
Kira-kira 9 bulan
- Asi
- Buah-buahan
- Bubur/roti
- Sari buah tanpa gula.
- Sesuai kebutuhan bayi
- 1-2x/hari
Kira-kira 12 bulan/lebih
- Makanan pada umumnya termasuk telur dengan kuningnya dll.
- Buah-buahan
- 1-2x/hari
-
Pembimbing
( Ummi Haniek, S. Si. T )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar