Rabu, 18 November 2009

NGT (nasogastrik Tube)

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.N
DENGAN PROSEDUR PEMASANGAN NGT
DI RUANG MAWAR RSUD SUNAN KALIJAGA DEMAK








Disusun oleh :

1. Aprilia Puji Astuti
2. Sriwahyuningtyas Astutik
3. Witria Nur.H
4. Iva arfiana
5. Umi Atiyah
6. Frida Eko
7. Linda Setianita
8. Lutfi Setiasih
9. Nuriwayati
10. Ifatun Khoiroh
11. Novaliana itsnawati
12. Dwi Ristasari




PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN
AKADEMI KEBIDANAN ISLAM AL-HIKMAH JEPARA
2008/2009



KATA PENGANTAR


Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Taufik dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini yang berjudul memberikan NGT . Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Praktek Klinik Ketrampilan Dasar.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan membimbing dalam penyusunan makalah ini :

Bapak dr. Wahyu Hidayat, SpKK selaku Direktur RSUD Sunan Kalijaga Demak yang memberi ijin praktek lahan di RSUD Sunan Kalijaga Demak.
Bapak H. Sumarto, SKM selaku Kepala Diklat RSUD Sunan Kalijaga Demak.
Pembimbing praktek di ruang MAWAR di RSUD Sunan Kalijaga Demak yang telah membimbing kami

Penyusun menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih mempunyai banyak kekurangan, sehingga penyusun berharap kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat meningkatkan pengetahuan semua pihak.

















Demak, 28 Juli 2009



Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUA
LATAR BELAKANG
TUJUAN
KEBIJAKAN
BAB II TIJAUAN PUSTAKA
PENGERTIAN
NUTRISI ENTERAL
KOMPLIKASI YANG DISEBABKAN OLEH NGT
BAB III TINJAUAN KASUS
DATA SUBYEKTIF
DATA OBYEKTIF
BAB IV PENBAHASAN
IMPLEMENTASI NGT
KESELAMATAN KERJA
PERALATAN
LANGKAH PELAKSANAAN
BAB V PENUTUP
KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA






















BAB I
PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Nasogastric Tube (NGT) sering digunakan untuk menghisap isi lambung,juga digunakan untuk memasukkan obat-obatan dan makanan. NGt ini disebabkan oleh beberapa kondisi seperti kelemahan reflek menelan,distress pernafasan atau tidak sadarkan diri. Keselamatan selalu menjadi perhatian,dimana kerjasama perawat ,pasien dan keluarga sangat dibutuhkan.

TUJUAN
Memasukkan makanan dan obat pasien yang tidak bias makan melalui mulut
Mencegah distensi gaster
Melakukan bilas lambung
Mengambil specimen asam lambung ubtuk diperiksa di laboratorium



INDIKASI

Pasien yang tidak dapat makan melalui mulit
Pasien yang ilius atau peritonitis trauma abdomen (untuk dekompresi)
Pasien perdarahan lambung atau bilas lambung





















BAB II

TINJAUAN PUSTAKA



PENGERTIAN

NGT ( Naso Gastric Tube ) adalah suatu selang yang dimasukkan melalui hidung sampai ke lambung. Sering digunakan untuk memberikan nutrisi dan obat-obatan kepada seseorang yang tidak mampu untuk mengkomsumsi makanan,cairan dan obat-obatan secara oral. Digunakan juga untuk mengeluarkan isi lambung.

Nasogastric terdiri dari dua kata yaitu dari bahasa latin dan bahasa yunani. Naso adalah suatu kata yang berhubungan dengan hidung. Sedangkan dari bahasa yunani Gaster yang artinya perut gendut (berhubungan dengan perut).

Nasogastric Tubes (NGT) sering digunakan untuk menghisap isi lambung, juga digunakan untuk memasukan obat-obatan dan makananan. NGT ini digunakan hanya dalam waktu yang singkat.
(Metheny&Titler,2001).
Tujuan dan Manfaat TindakanNaso Gastric Tube digunakan untuk:1. Mengeluarkan isi perut dengan cara menghisap apa yang ada dalam lambung(cairan,udara,darah,racun)2. Untuk memasukan cairan( memenuhi kebutuhan cairan atau nutrisi)3. Untuk membantu memudahkan diagnosa klinik melalui analisa subtansi isi lambung4. Persiapan sebelum operasi dengan general anaesthesia5. Menghisap dan mengalirkan untuk pasien yang sedang melaksanakan operasi pneumonectomy untuk mencegah muntah dan kemungkinan aspirasi isi lambung sewaktu recovery (pemulihan dari general anaesthesia)pemasangan NGT dilakukan pada :
Pasien yg tidak sadar (koma)
Pasien dengan masalah saluran pencernaan atas : stenosis esofagus, tumor mulud atau faring atau esofagus, dll
Pasien yang tidak mampu menelan
Pasien pasca operasi pada mulud atu faring atau esofagus
Bayi prematur atau bayi yang tidak dapat menghisap.

Macam-macam NGT :
1.selang NGT dari karet2. Selang NGT dari bahan plastik
3. selang NGT dari bahan silikon

Ukuran NGT :
1.Nomor 14-20 untuk ukuran dewasa
2. no. 8-16 untuk anak-anak
3.no.5-7 untuk bayi.

NUTRISI ENTERAL
Nutrisi Enteral adalah pemberian nutrien melalui saluran cernadengan menggunakan sonde.

Manfaat dari pemberian nutrisi enteral antar lain :
1. Mempertahankan fungsi pertahanan usus
2. Mempertahankan mukosa saluran cerna
3. Mempertahankan imunologi mukosa saluran cerna
4. Mengurangi proses katabolic
5. Menurunkan resiko komplikasi infeksi
6. Mempercepat Penyembuhan luka

KOMPLIKASI


1. Komplikasi mekanis
-Sondenya tersumbat.-Dislokasi dari sonde, misalnya karena ketidaksempurnaan melekatkatnya sonde dengan plester di sayap hidung.
2.Komplikasi pulmonal: misalnya aspirasi.
Dikarenakan pemberian NGT feeding yang terlalu cepat
a) Kecepatan aliran nutrisi enteral terlalu tinggib) Letak sonde mulai hidung sampai ke lambung tidak sempurna.
3.Komplikasi yang disebabkan oleh tidak sempurnanya kedudukan sonde
-Yang menyerupai jerat-Yang menyerupai simpul-Apabila sonde terus meluncur ke duodenum atau jejunum.Hal ini dapat langsung menyebabkan diare.
4. .Komplikasi yang disebabkan oleh zat nutrisi





DAFTAR PUSTAKA

ADA Pocket Guide to Enteral Nutrition. American Dietetic Association, 2006.ü http://en.wikipedia.org/wiki/Nasogastric_intubationü http://www.medterms.com/script/main/art.asp?üarticlekey=9348 http://dying.about.com/od/glossary/g/NG_tube.htmüü Canaby A, Evans L and Freeman ( 2002 ) Nursing care of patients with nasogastric feedingtube. British Journal of Nursing 11 (6 ) http://www.southtees.nhs.uk/UseFiles/pages/2249.pdfü Mallett, Jü & Dougherty, L (2000) Marsden Manual 5TH Ed Blackwell Science, United Kingdom
Eny kusyati, dkk. Ketrampilan dan prosedur keperawatan dasar. Semarang 2003
































BAB III

TINJAUAN KASUS


PENGKAJIAN
Pengkajian ini dilakukan hari rabu 22 Juli 2009 di ruang Mawar RSUD Sunan Kalijaga Demak secara autoanamnesa maupun secara alloanamnesa.

Identitas Klien

Nama : Tn. N
Umur : 56 tahun
Alamat : Rejosari Karang Tengah
Agama : islam
Pendidkan : SD
Pekerjaan : Tani
Tanggal masuk : 12 juli 2009
No.register : 092474
Dx.medis : SNH (Stroke non Haemoregic)

Identitas Penanggung jawab

Nama : Tn. K
Umur : 42 Tahun
Alamat : Rejosari Karang Tengah
Pekerjaan : Tani
Agama : Islam
Hub.dg klien : Saudara Kandung

RIWAYAT KESEHATAN
Keluhan Utama
Anggota gerak sebelah kiri lemah

Riwayat Kesehatan Dahulu
Pasien pernah terjatuh 5 bulan yang lalu,riwayat hipertensi dan control tidak teratur.

Riwayat Kesehatan Sekarang
Pasien mengeluh kepala pusing.kejang-kejang 1x,anggota badan sebelah kiri Lemah.

Riwayat Kesehatan Keluarga
Tidak ada anggota keluarga yang mengalami penyakit seperti ini.




PENGKAJIAN POLA FUNGSIONAL MENURUT GORDON

Pola persepsi manajemen Kesehatan
Pasien mengatakan bahwa kesehatan itu sangat penting sehingga mulai sekarang pasien mengatakan kalau merasa sakit segera berobat ke pelayanan kesehatan terdekat.

Pola Nutrisi dan Metabolik
Sebelum sakit : Pasien makan 3x sehari dengan komposisi sayur,lauk, buah-buahan,nasi dan air putih 7-8 gelas/hari ( 1400-1600 )

Selama sakit : Pasien makan 3x/hari dan habis ½ porsi dengan komposisi sayur,lauk,buah-buahan,nasi dan minum air putih 6-7 gelas/hari ( 1200-1400 )

Pola Eliminasi
Sebelum sakit : Pasien BAB 1x/hari dengan kosistensi lunak,warna kuning,bau khas. BAK 4-5x/hari,warna kekuning-kuningan dan bau khas.

Selama sakit : Pasien BAB 1x/hari dengan kosistensi lunak,warna kuning kecoklatan,bau khas. BAK terpasang DC keluar 1000cc,warna kuning keruh dan bau khas.

Pola Aktivitas dan Latihan
Sebelum sakit : Pasien dapat beraktifitas dan bekerja di sawah tanpa ada bantuan dan melakukan aktifitas sehari-hari dengan baik.

Selama sakit : Pasien dalam melakukan aktifitas dibantu oleh keluarga.

Pola Istirahat dan Tidur
Sebelum sakit : Pasien tidur selama 7-8jam/hari dengan nyenyak dan tanpa ada gangguan selama tidur.

Selama sakit : Pasien tidur 5-6jam/hari dan mudah terbangun.

Pola Persepsi dan Kognitif
Pasien merasa cemas dengan penyakit yang di deritanya,tetapi pasien yakin penyakitnya dapat disembuhkan dengan berobat ke rumah sakit.

Pola Konsep dan Persepsi
Gambaran Diri : Pasien menganggap menjadi seorang Ayah adalah suatu Anugrah.

Ideal Diri : Pasien mengatakan ingin segera sembuh dan dapat berkumpul lagi dengan keluarga di rumah.

Harga Diri : Pasien mengatakan harga dirinya menurun karena penyakitnya. Tetapi pasien tidak malu untuk berobat ke rumah sakit.

Peran Diri : Pasien seorang kepala rumah tangga dan berperan untuk menjaga keluarga.

Aktualisasi Diri : Pasien menerima keadaannya sekarang dan menganggap ini sebagai ujian dari Tuhan.

Pola Peran dan Hubungan
Pasien sebagai kepala rumahTangga dan sebagai seorang ayah dari ke- 5 anaknya.
Pola Mekanisme Terhadap Stress
Pasien tidak pernah mengalami depresi atau gangguan jiwa.

Pola Seksual dan Reproduksi
Pasien mengatakan dalam hubungan seksual tidak berpengaruh karena merasa dirinya sudah tua.
Pola Kepercayaan dan Keyakinan
Pasien dan keluarga menganut agama islamdan rajin mengerjakan sholat 5 waktu.

PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan Umum
a. Penampilan : lemah
b. Kesadaran : Composmentis

Tanda-Tanda Vital
a. Tekanan Darah : 180/110 mmHg
b. R R : 24x/mnt
c. Nadi : 88x/mnt
d. Suhu : 37C

Tinggi badan : 165 Berat Badan : 56 kg


Kepala

a. Bentuk Kepala : Simetris,mesocephal,tidak ada lesi.
b. Rambut : Beruban,tidak rontok dan tidak ada ketombe.
c. Mulut : Keadaan lidah bersih,simetris,mukosa bibir . kering,tidak ada pembesaran tonsil.
d. Mata : Konjungtiva anemis,simetris,sclera tidak ikterik
e. Hidung : Tidah ada pembesaran polip,tidak ada secret,terpasang selang NGT
f. Telinga : Simetris tidak ada serumen
g. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid.
Dada
a. Paru-Paru
I : Simetris,datar
P : Tidak teraba ada pembesaran
P : Sonor
A : Terdengar wheezing

b. Jantung
I : Ictus cordis tidak tampak
P : Tidak ada nyeri tekan
P : Pekak
A : Bunyi jantung SI=S2 ( lup-dup )


c. Abdomen
I : Datar tidak ada lesi
P : Peristaltic usus terdengar
P : Tympani
A : Tidak ada nyeri tekan

Genetalia : Terpasang DC,tidak ada lesi,bersih


Anus : Tidak ada lesi,tidak ada hemoroid

Extrimitas
Superior : Tangan kiri terpasang infuse dan gerakannya terbatas
Inferior : Tidak ada odeme,akral hangat,tidak ada lesi,ada varises


DATA PENUNJANG

A. Data laboratoriuma

Hematology Normal

Hemoglobin : 12, 8 g% L=13-16 P=12-15
Leukosit : 11200 /ul 4000-10000
Laju endap darah L<14 P<20
½ jam
1 jam : 25 mm/j
2 jam : 52 mm/j
Hematokrit 36 L=40-48 P 37-43
Trombosit : 128 000 /ul 15.000-400000
Hitung jenis leukosit :
Basofil : 0 % 0-1
Eosinofil : o 1-3
N. Batang : o 2-6
N. Segmen :69 50-70
Limfosit : 26 20-40
Monosit: 5 2-8
Lain : 0

Kimia darah

Gula darah sukrosa : 112, 9 mg%
Ureum : 36,3 mg % 0-40
Creatinin : 1, 0 mg % 0,5-1,2
Cholesterol Total : 198,6 mg % L>55 P>65
Trigleserida :112, o mg % >150
Asam Urat : 6,1 mg% 3,0-7,0
SGOT : 62, 0 u/l L=37 P=31
SGPT : 20, 0 u/l L=42 P=32


Therapy : Infus RL 20 TPM
Piracetam 3X3 gr
Citicolin 2X250
Kalnex 6X1
Tramadol 2X1 Cefotaxime 2X1

11. ANALISA DATA

Hari /tanggal
Data focus
Problem
etiologi
22 juli 2009
J : 12 : 00
Ds : klien mengalami gangguan pola nutrisi
Do : klien terpasang selang NGT
Ketidak berdayaan memenuhi nutrisi sendiri
Penurunan fungsi pencernaan
22 juli 2009
J : 12 : 30
Ds : klien sadar, tidak mampu menggerakan anggota tubuh secara normal
Resiko cidera
Pemenuhan sensasi sekunder akibat melemahnya serkulasi otot.

III. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. ketidak berdayaan pemenuhan pola nutrisi sendiri berhubungan dengan penurunan fungsi pencernaan
Ds : klien mengalami gangguan dengubungn pola nutrisi
Do : klien makan melalui selang NGT

2. resiko cidera berhubungan dengan penurunan sensasi sekunder akibat melemahnya otot sirkulasi
Ds : klien tidak mampu menggerakkan anggota tubuh secara normal
Do : klien bedrest anggota tubuh terlihat lemah


IV. INTERVENSI

Hari / tgl
Tujuan
Intervensi
Rasional
22 juli 2009
J : 12 : 45
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1 x 24 jam diharapkan pemenuhan nutrisi terpenuhi :
Kariteria hasil :
Ku : ku baik
Nutrisi terpenuhi
Memonitor ttv
Memonitor diit personde
Memonitor Ku pasien
Mengetahui kondisi pasien
Memberikan makanan lewat selang NGT
23 juli 2009J : 13.00
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1 x 24 jam di harapkan klien dapat bergerak normal
kriteria hasil : ku baik dan anggota badan tidak lagi lemah.
Memonitor Ku pasien.
Memberikan gerakan untuk melatih kekuatan sendi.
Kolabirasi terapi
Melatih kekuatan sendi pasien
Membantu proses penyembuhan pasian.



V. IMPLEMENTASI

Hari / jam
Implementasi
Respon klien
Ttd
22 juli 2009
J : 13 : 15
Mengkaji pola makan klien
Memonitor Ku klien
S : klien di beri makan lewat NGT
O : mengetahui perkembangan pola makan klien

22 juli 2009
J : 13 : 30
Memonitor ttv klien
Mengsjarkan pasien gerakan untuk melatih kekuatan sendi (ROM)
S : klien bersedia di periksa
O : ttv klien di ketahui
S : klien bersedia dilakukan ROM
O : klien melakukan ROM



VI.EVALUASI
.
Hari / jam
Catatan perkembangan
Ttd
23 juli 2009
J : 12 : 30
S : pasien diberi makan lewat NGT
O : pasien terlihat tenang
A: masalah teratasi
P : pertahankan intervensi

23 juli 2009
J : 12 : 30
S : klien menggerakan anggota tubuhnya
O : klien terlihat menggerakan eksternita bawah
A : masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi

























BAB IV

PROSEDUR PEMASANGAN NGT




Insersi selanh NGT meliputi pemasangan selang plastic lunak melalui NGT ke lambung. Selang mempunyai lumen berongga yang memungkinkan pembuangan secret gastric dan pemasukan cairan ke dalam lambung.

Untuk keselamatan kerja lakukanlah :

1. Patuhi prosedur pekerjaan
2. Gunakan tempat yang hangat dan bersih
3. Bertindak hati-hati dalam melakukan tindakan
4. Observasi kondisi pasien secara kontinyu
5. Perhatikan kondisi alat sebelum melakukan tindakan dan menilai kelayakan penggunaannya.
6. Letakkan peralatan pada tempat yang terjangkau dan sistematis oleh petugas





1.LANGKAH PELAKSANAAN

A. PERSIAPAN ALAT

1. Selang NGT
2. Klem
3. Spuit 5cc
4. Stetoskop/gelas berisi air
5. Plester dan
6. Gunting
7. Kain kassa
8. Pelumas/jelly
9. Perlak/pengalas
10. Bengkok
11. Sarung tangan

12. Melakukan pengeekan program terapi
13. Mencuci tangan
14. Menempatkan alat di deka pasien

B. PERSIAPAN PASIEN
1. Memberi salam dan menyapa paien
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
3. Menanyakan persetujuan dan kesiapam pasien

C. TAHAP KERJA
1. Melakukan pengecekan program terapi
1. Mencuci tangan
2. Menempatkan alat di deka pasien
3. Menjaga privacy
4. Mengatur posisi pasien dalam posisi yang paling nyaman (semi fowler)
5. Memakai sarung tangan
6. Membersihkan lubang hidung pasien
7. Memasang pengalas di atas dada
8. Mengukur panjang NGT dan memberi tanda (dari prosesus xipoideus ke hidung belok ke daun telinga)
9. Mengolesi ujung NGT dengan jelly sesuai ukuran panjang NGT yang akan dipasang
10. Mengatur pasien pada posisi fleksi kepala dan masukkan perlahan ujung NGT melalui hidung (bila pasien sadar menganjurkan pasien untuk menelan ludah berulang-ulang)
11. Memastikan NGT masuk ke dalam lambung dengan cara menginspirasi NGT dengan spuit atau memasukkan udara 10cc sambil diauskultasi di region lambung atau memasukkan ke dalam gelas berisi air.
12. Menutup ujung NGT dengan spuit/klem disesuaikan dengan tujuan pemasangan
13. Melakukan fiksasi NGT di depan hidung dan pipi

TAHAP TERMINASI

1. Melakukan evalusi tindakan
2. Berpamitan dengan klien
3. Membereskan alat-alat
4. Mencuci tangan
5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan










BAB V

PENUTUP

KESIMPULAN

NGT adalah suatu selang yang dimasukkan melalui hidung sampai ke lambung untuk memberikan nutrisi dan obat-obatan kepada klien yang tidak mampu untuk mengkonsumsi makanan,cairan dan obat-obatan secara oral.
Dilakukan pada :
1. Pasien tidak sadar ( koma )
2. Pasien dengan masalah saluran pencernaan
3. Pasien yang tidak mampu menelan
4. Pasien pada pasca operasi pada mulut

· TUJUAN
1. Memasukkan makanan dan obat pasien yang tidak bias makan melalui mulit
2. Mencegah distensi gaster
3. Melakukan bilas lambung
4. Mengambil specimen asam lambung untuk diperiksa di laboratorium

· KEBIJAKAN

1. Pasien yang tidak bisa makan melalui mulut
2. Pasien yang ilius atau peritonitis trauma abdomen
3. Pasien perdarahan lambung atau bilas lambung

















DAFTAR PUSTAKA



· http://en .wikipedia.org/wiki/Nasogastric_intibation
· http://dying.abaut.com/od/glossary/g/NG-tube.htm
· http://www.medterm.com/script/main/art.asp?artickley=9348
· Yuni Kusmiyati,SST.2007. Keterampilan Dasar Praktik Klinik Kebidanan Yogyakarta.Fitramaya
· Potter, P.A, Perry, A.G,1996 Fundamentalsof nursing, St. Louis, Mosby Company
· Departemen Kesehatan RI, Dirjenyanmed,1991. Prosedur Perawatan Dasar, Direktorat rumah sakit dan pendidikan

Tidak ada komentar: