Rabu, 18 November 2009

PMS (penyakit menular seksual)

MAKALAH
PROMOSI KESEHATAN
“PENYAKIT MENULAR SEKSUAL (PMS)”














Disusun Oleh :
Nama : IVA ARFIANA
Nim : 080463
Semester : II B


AKADEMI KEBIDANAN ISLAM AL-HIKMAH JEPARA
TAHUN AKADEMIK 2008/2009

PENGESAHAN
“PENYAKIT MENULAR SEKSUAL” :
Hari :......................................
Tanggal :.................................

Mengetahui,
Pembimbing Akademik Pembimbing Mata Kuliah

(Lailatul M,S.Si.T) (Yayuk Nur Azizah, SKM)













MOTTO
Ø “Hidup adalah yang terbaik yang diberikan oleh Allah kepadamu, maka untuknya berusahalah setinggi-tingginya dan berdo’alah sedalam-dalamnya. Namun , jika ada yang berjalan tidak seperti harapanmu, mungkin Dia yang diatas sana berniatan lain atas dirimu. Dan apapun itu, pastilah pilihan yang terbaik dari yang terbaik.”
Ø “Pencobaan hidup ysng kita alami, merupakan suatu hal yang dapat mendidik, menguji iman dan ketabahan seseorang. Maka hendaknya kita tidak lari dari pencobaan tapi menghadapinya karena akan membawa kita kepada iman yang kokoh dan kedewasaan, rohaniyah, berkatalah di dalam hati bahwa kita kuat dan menang atas segala percobaan hanya atas kehendak tuhan. Dengan demikian kita akan menemukan makna hidup kita”
Ø “Tidak ada satupun dari kelelahan, penyakit, kedukaan, kesedihan, keterpurukan dan kesusahan yang menimpa seorang musllim bahkan dirinya, kecuali dengannya, Allah akan menghapus segala kesalahanya.”(Hr. Bukhari & Muslim).













PERSEMBAHAN
Makalah ini, kami persembahkan umumnya kepada para pembaca dan khususnya kepada :
1. Ibu Yayuk NurAzizah,SKM, selaku dosen pengampu mata kuliah
2. Ibu Lailatul M, S.Si.T, selaku dosen pembimbing akademik
3. Para dosen pembimbing di AKBID ISLAM AL-HIKMAH JEPARA
4. Semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini
5. Tidak lupa kepada bapak, ibu yang turut mendo’akan kami.




















KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Alhamdulillah hirobbil’alamin, segala puji syukur penullis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat, Hidayah serta inayah-nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “PENYAKIT MENULAR SEKSUAL (PMS)“, adapun makalah ini disusun untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen pembimbing AKBID ISLAM AL-HIKMAH JEPARA.
Atas diselesaikannya makalah ini, selaku penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing mata kuliah yang telah membantu, membimbing dan memberikan informasi sebagai bahan melengkapi pembuatan makalah ini, yaitu :
1. Bu yayuk NurAzizah, SKM, selaku dosen pengampu mata kuliah
2. Ibu Lailatul M,S.Si.T, selaku dosen Pembimbing Akademik
3. Para dosen pembimbing Akademik di AKBID ISLAM AL-HIKMAH JEPARA
4. Semua pihak dan sumber yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini .
Demikianlah makalah ini di susun, dalam penyusunan makalah ini, penilis menyadari masih jauh dari kesempurnaan. Karena kemampuan yang sangat terbatas dan masih dalam taraf belajar. Seperti kata pepatah “Tiada gading yang tak retak“. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi sempurnanya makalah ini. Penulis juga memohon keridloan Allah SWT. Semoga makalah ini berguna dan bermanfaat bagi para pembaca.
Wassalamu’alaikum, Wr. Wb

Jepara, Maret 2009
Penulis


DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.......................................................................................................................... i
PENGESAHAN................................................................................................................................ ii
MOTTO............................................................................................................................................ iii
PERSEMBAHAN............................................................................................................................. iv
KATA PENGANTAR........................................................................................................................ v
DAFTAR ISI...................................................................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................... I
A. Latar Belakang .................................................................................................................. I
B. Rumusan Masalah............................................................................................................. I
C. Tujuan................................................................................................................................ I
D. Metode Penyusunan.......................................................................................................... 2
E. Sistematika Penyusunan.................................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................................................... 3
BAB III PENUTUP........................................................................................................................... 10
A. Simpulan............................................................................................................................. 10
B. Kritik dan Saran................................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................... 11




BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan teknologi kedokteran menyebabkan diketahuinya bakteri, protozoa, jamur, dan virus sebagai penyebab penyakit hubungan seksual. Sebagian besar penyakit tersebut bisa disembuhkan kecuali AIDS. Di indonesia penyakit ini sudah banyak menjalar dengan perkembangan penularan yang sangat cepat, penyakit ini dapat melumpuhkan semua kemampuan daya tahan tubuh terhadap berbagai bkateri, protozoa, jamur dan virus lainyya.
Dalam penelitian lebih lanjut dijumpai bahwa makin bertambah penyakit yang timbul akibat hubungan sekssual, dari sudut etimologi ternyata penyakit hubungan seksual berkembang sangat cepat berkaitan dengan pertambahan dan terjadinya migrasi penduduk, bertambahnya kemakmuran, serta terjadi perubahan perilaku seksual yang makin bebas tanpa batas.
Demikian untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat dan keluarga telah ditemukan lima penyakit hubungan seksual yang banyak dijumpai sebagai upaya untuk lebih memperhatikan kesehatan reproduksi sehingga lebih menjamin peningkatan sumber daya manusia.
B. Rumusan Masalah
- Apa penyebab PMS?
- Apa itu PMS?
- Dari mana saja sumber PMS?
C. Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk pemenuhan tugas mata kuliah PROMKES terutama tentang PENYAKIT MENULAR SEKSUAL (PMS), agar mahasiswa mampu memahami lebih detail tentang PMS dan menambah semangat belajar dengan adanya makalah ini.




D. Metode Penulisan
Metode yang dipakai dengan mengambil bahan/literature dari referensi beberapa buku dan internet untuk sumber informasi terbaru yang berhubungan dengan .
E. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
D. Metode Penyusunan
E. Sistematika Penyusunan
BAB II PEMBAHASAN
BAB III PENUTUP
A. Simpulan
B. Kritik dan Saran















BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

1. Pengertian
Infeksi yang ditularkan lewat hubungan seksual, atau Penyakit kelamin menular adalah penyakit yang cara penularanyya melalui hubungan kelamin. Yang ditularkan dari satu orang ke orang lain saaat berhubungan badan. Tempat terjangkitnya penyakit tersebut tidak semata-mata pada alat kelamin saja, tetapi dapat terjadi diberbagai tempat diluar alat kelamin.yang tergolong dari penyakkit ini adalah : sifilis, gonore, ulkus mola, linfegranuloma venereum, granuloma inguinale.
Jika seseorang memiliki tanda-tanda berikut, bisa jadi dia terinfeksi penyakit kelamin :
Lelehan yang baunya tidak enak.
Alat kelamin membengkak.
Alat kelamin terasa sakit.
Ada luka di alat kelamin.
Rasa sakit di pinggul dan selengkapnya waktu berhubungan badan.
Cara Penularan Penyakit Kelamin :
Berhubungan badan / bersenggama (seks dengan penis pria di dalam vagina wanita).
Seks anal (penis di dalam anus).
Seks oral (milud di alat kelamin atau anus).
Bayi bisa terinfeksi penyakit kelamin lewat darah ibu saat dia berada di dalam kandungan, atau saat dia lahir keluar melewati vagina ibu.
Cara menangani infeksi penyakit kelamin :
Kebanyakan infeksi kelamin akan sembuh bahkan hilang sama sekali juga penderita infeksi langsung segera diobati. Wanita sering sekali tidak menangani infeksi dengan segera karena merasa malu, terhina atau takut kalau suaminya berfikir dia sudah berhubungan seks pria lain.
Tanganani infeksi penyakit kelamin sesegera mungkin. Perawatan lebih dini akan lebih murah biayanya dan lebih efektif ketimbang jika perawatan itu sudah terlambat.
Coba periksakan juga pesanganyya. Menyembuhkan wanita terkena infeksi penyakit kelamin tidak akan berhhasil jika pasanganyya masih saja terinfeksi.
Pastikan wanita mendapatkan semua obat yang diperlukan, bahkan jika tanda-tanda infeksi sudah menghilang dia tetap harus meminum semua obat agar penyembuhan infeksi benar-benar total dan komplit.

2. Jenis Penyakit Menular Seksual

A. Penyakit Gonorhoe
Penyakit gonorhoe, paling banyak di jumpai dalam jajaran penyakit hubungan seksual, namun mudah di obati, tetapi bila trlaambat atau pengobatanyya yang kurang tepat dapat menimbulkan komplikasi yang sangat fatal. Penyebabnya adalah Nesseria Gonorhoe, tergolong bakteri diplokokus berbentuk buah kopi. Masa inkubasi (waktu sebelum terjadi gejala) berkisar antara 3-5 hari setelah infeksi.
1. Infeksi Gonorhoe pada Pria
Bentuk yang paling sering adalah uretritis gonore anteritis gonore anterior akuta yang dalam bahasa awam disebut dengan kencing nanah. Gejala umunya adalah :
rasa gatal dan panas di ujung kemaluan.
Rasa sakit saat kencing dan banyak kencing,
diikuti pengeluaran nanah di ujung kemaluan dan dapat bercampur darah.
Pada pemeriksaan akan dijumpai ujung kemaluan memerah, membengkak dan menonjol, di ujungnya bila dipijat akan keluar nanah.
Penyakit ini bila tidak mendapat pengobatan yang tepatt dapat menyebar ke bagian alat kelamin lainyya seperti kandung kencing, prostat sampai buah zakar dan saluranya.
Dengan pengobatan yang kurang mantap, penyakit akan bersifat menahun dan menjadi sumber penularan bagi orang lain serta keluarganya.
2. Infeksi Gonorhoe pada Wanita
Dengan perbedaan anatomi alat kelamin luar wanita, yang terkena infeksi pertama addalah mulut rahim, apalagi bila telah terdapat perlukaan sehingga penyebaranya kebagian bawah dan bagian atas alat kelamin semakin cepat. Infeksi mulut rahim disebut servisitis yang bersamaan dengna infeksi vagina (liang senggama) trikomonas maka gejala klinisnya semakin menonjol yaitu :
rasa nyeri pada daerah punggung.
mengeluarkan keputihan encer seperti nanah.
Pemeriksaan servik akan tampak berwarna merah, membengkak, perlukaan, dan tertutup oleh lendir yang dikeluarkan sangat infeksius (bersifat menginfeksi ), sehingga dapat menyebarkan penyakitnya menuju liang kencing (uretritis) dengan gejala rasa sakit saat kencing menunjukkan berwarna merah, bengkak, bila di urut keliar nanah.
Demam
Rasa sakit atau terbakar saat pipis.
Rasa sakit atau terjadi perdarahan saat berhubungan badan.
Penyebaran ke kalenjar Bartholin, di bagian bibir liang senggama menimbulkan kalenjar Barrtholin membengkak, sangat nyeri sehingga sukar berjalan, bila saluran kalenjarr tersumbat menimbulkan pernanahan yang disebut dengan abses Bartholin.
Menjalarnya infeksi keliang dubur, dapat menimbulkan infeksi yang disebut dengan proktitis Gonore dengna keluhan sakit saat BAB karena membengkak, mengeluarkan cairan bernanah. Keadaan ini jarang dijumpai karena akan cepat datang memeriksakan diri untuk mendapatkan pengobatan.
Infeksi yang menyebar ke bagian atas menuju ke saluran telur, indung telur dan sekitarnya dengan jalan perkontitunuitatum menumbulkan bentuk penyakit radang panggul wanita akut dengan gejala badan panas sampai menggigil, rasa sakit disekitar perut bagian bawah. Pada pemeriksaan luar dijumpai ; teraba tumor yang nyeri, lebih panas dari sekitarnya, nyeri tekan atau nyeri lepas. Pada pemeriksaan dalam ; dapat dijumpai nyeri disekitar mulud rahim, teraba tumor, yang nyeri sekitar mulud rahim teraba tumor yang nyeri, lebih panas dari sekitarnya, nyeri nyeri tekan atau nyeri lepas, dinding belakang liang senggama menonjol dan nyeri. Bentuk radang punggul wanita yang akut bervariasi yaitu perdarahn disertai pembengkakan, penimbunan nanah, penimbunan nanah pada indung telur (abses indung telur), penimbunan nanah disekitar panggul (abses Kavum Douglas).
Dalam keadaan infeksi akut, penderita akan segera memeriksakan diri sehingga mendapatkan pengobatan yang tepat, bahkan dirawat inap sehingga pengobatanyya secara intensif, kesembuhan mungkin terjadi sempurna tanpa menimbulkan bekas. Sebagian akan mengalami menahun, dalam situasi demikian fungsi saluran yang sangat penting itu, tidak akan sempurna dan akan menyebabkan wanita mengalami kemandulan. Kadang-kadang mengalami kehamilan, tapi dalam perjalanan menuju rahim mengalami kemacetan (tersangkut) sehingga tumbuk kembang terjadi di indung telur dan menyababkan kehamilan ektopik (di luar kandungan). Kehamilan ektopik tidak akan berkembang sampai cukup bulan karena akan pecah dan menimbulkan dan perdarahan pada rongga perut yang memerlukan tindakan operasi darurat. Situasi infeksi menahun yang sering di jumpai, oleh karena malu untuk memeriksakan diri.
Keuntungan yang sangat besar dalam memberikan pengobatan infeksi neissseria Gonorhoe karena mempunyai obat pamungkas yaitu kelompok pinisilin, tetrasiklin, oksisiklin ataun kombinasi. Perkembangnan menunjukan bahwa sebagian infeksi tersebut tidak lagi sensitif terhadap pinisilin, sehingga memerlukan pengobatan dengan antibiotik jenis lainya. Yang paling penting yangn perlu diperhatikan adalah mendapatkan pengobatan yang tuntas sehingga kesembuhan terjamin dengan baik. Oleh karena itu bila diperlukan atau dianjurkan untuk datang kembali oleh dokter yang merawat harus dipenuhi. Pemeriksaan ulang setelah infeksi akut, sangat diperlukan untuk meyakinkan agar kesembuhan sempurna, melalui pengobatan ulang dengan antibiotik lainyya atu pemeriksaan laboratorium.
Dikalangan WTS telah mendapatkan pengawasan yang intensif dengna memberikan antibiotik berkala, sehingga memperkecil terjadinya penularan infeksi pada pelanggan
Bahaya yang perlu diketahui pada ketahui pada bayi baru lahir adalah infeksi mata yang disebut blonere atau infeksi konjuktivis gonore. Masa inkubasinya 1-2 hari. Mata membengkak, merah, dan mengelurkan lendir bernanah. Infeksi mata konjuktivitis gonore berbahaya oleh karena dapat merusak karena sampai seluruh bola mata dan menimbulkan kebutaan. Konjungtivitis gonore memerlukan pengobatan antibiotika lokal, langsung pada mata. Upaya preventiv agar tidak terinfeksi gonore pada mata dilakukan pemberian tetes mata dengna antibiotika langsung.

B. Penyakit Sifilis
Penyakit sifilis kini jarang dijumpai, apalagi setelah di perkenalkannya antibiotika pinisilin.Penyebabnya adalah Treponema Polidum, orde Spirochaetaeas. Yang diserang pada penyakit ini adalah semua organ tubuh, sehingga cairan tubuh mengandung Treponema Polidum.
Stadium lanjut menyerang sistem pembuluh darahdan jantung, otak, dan susunan saraf. Penjalaran menuju janin dan janin dan sedang berkembang dalam rahim dapat menimbulkan kelainan bawaan janin dan infeksi dini saat persalinan.
Dalam upaya melakukan preventif sebaiknya melakukan pemeriksaan menjelang perkawinan sehingga benar-benar sehat rohani, jasmani, dan laboratorium sebagai pemeriksaan bantuanya.
Masa inkubasi cukup panjang sekitar 10-90 hari dan rata-rata tiga minggu. Timbul perlukaan di tempat infeksi masuk. Terdapat infiltrat (pemadatan karena serbuan sel darah putih ) yang selanjutnya mengelupas dan menimbulkan perlukaan dengan ciri perlukaan dengan permukaan bersih, berwarna merah, kulit sekitarnya tidak terdapat radang, membengkak tidak terasa nyeri, perlukaan mendatar dapat berubah menjadi ulkus durum. Penyakit infeksi dapat menyebar ke daerah kelenjar getah bening regional ynang berbentuk soliter artinya tidak ada perlekatan tanpa rasa nyeri, dan perekatanyya bebas.
Setelah penyebaranya menuju kalenjar ragional situasi penyakit disebut sifilis stadium 1 dengan komplek pimer. Dalam keadaan demikian sebagian mereka telah memeriksakan dirinya sehingga segera mendapatkan pengobatan.
Tanda-tanda Sifilis :
Luka yang terlihat seperti bisul, lepuh, atau luka yang terlihat seperti bisul, lepuh atau luka yang terbuka. Luka ini akan terlihat 2-5 minggu setelah berhubungan seksual dengan seseorang yang sudah terinfeksi sifilis.
Beberapa minggu atau bulan kemudian, pribadi yang sudah terinfeksi bila mulai mendapatkan luka kerongkongan, demam ringan, sariawan, pembengkakan persendian, atau ruam-ruam di kulit khususnya ditangan, perut, kaki. Pada tahap ini seseorang bisa menularkan penyakit hanya dengan kontak fisik ringan seperti berciuman atau bersentuhan, karena kuman-kuman sifilis sudah sampai di kulit.
Semua tanda-tanda ini mungkin akan hilang sendiri, namun penyakitnya masih terus berlanjut. Jika tidak segera di obati kuman-kuman sifilis bisa menyebabkan gangguan jantung, kelumpuhan, sakit jiwa bahkan kematian.
Jika wanita menderita sifilis saat kehamilan , maka bayinya bisa lahir meninggal. Kalau bisa setiap wanita hamil harus tes darah untuk memastikan dia tidak terkena sifiilis, khususnya jika dia memiliki luka di alat kelaminya.


C. Infeksi Trikomoniasis
Trikomonialis adalah infeksi alat genitalia wanita atu pada pria yang disebakan oleh Tricomonas Vaginalis. Pada pria dapat berbentuk uretritis, infeksi saluran kencing, prostatitis, dan infeksi pada prostat. Sedangkan pada wanita berbenttuk vaginitis trikomonas, sistisis infeksi kandung kencing. Pada wanita kadang terdapat secara bersamaan, hidup dari sisa sel, kuman, dan benda lainyya dalam lendir vagina.

1. Trikomoniasis Pada Wanita
Dalam keadaan infeksi akut terdapat gejala lendir vagina banyak dan berbusa, bentuk putuh bercampur nanah, terdapat perubahan warna (kekuningan, kuning hijau), berbau khas, pemeriksaan dalam liang senggama ditemukan dinding merah membengkak dan terdapat bentuk abses kecil, lendir yang banyak dikeluarkan dapat menimbulkan iritasi pada lipatan paha dan kulit sekitar kemaluan sampai liang dubur. Penyebaran infeksi dapat terjadi dalam bentuk uretritis (infeksi saluran kencing), skonitis (infeksi kelenjar Bartholin).
Pada infeksi yang brsifat menahun lendir yang dikeluarkan tidak pernah kering . lendirnya berwarna putih kuning, sedikit berbau, terasa gatal, keluhan yang mungkin terdapat adalah ketidaknyamanan dalam liang senggama dan sekitarnya, dispareunia (nyeri saat hubungan seksual), dan kepuasan suami-istri dapat terganggu.
2. Trikomoniasis Pada Pria
Infeksi Trikomoniasis pada pria dengan gejala ringan terjadi pada infeksi saluran kemih, infeksi kelenjar prostat, fersika seminalis, dan saluran spermatozoa (epididimis). Infeksi menahun sulit ditegakan karena gejalanya ringan, tempat persembunyian Trikomonas vaginalis ini adalah kalenjar sken.
Tikomoniasis digolongkan penyakit hubungan seksual karena sebagian besar menularnya melalui hubungan seksual. Oleh karena itu infeksi dalam lingkungan keluarga dapat perlu mendapat pengobatan bersama sehingga tidak terjadi ‘fenomena pingpong” artinya pengobatan hanya pada wanita yang lebih banyak mengeluh sedangkan suami tidak, sedangkan pada suami terdapat tempat persembunyian kuman yaitu pada kelenjar prostat, sken dan sebagianya.
Suatu keuntungan bahwa trikomoniasis mempunyai obat yang khas sehingga kesembuhan radikal dapat terjamin. Obat yang lazim dipergunakan adalah nitromidazol. Pengobatan dapat dilakukan obat minum untuk suami dan istri dan pada wanita diperlukan obat yang dimasukan ke liang senggama, seingga dalam waktu relatif singkat terjadi kesembuhan.

D. Herpes Genitalis
Penyakit infeksi hubungan seksual dengan penyebab virus herpes simpleks tipe 11. Gejala klinisnya adalah gejala umum dalam bentuk badan panas, lelah atau cepat lelah, nafsu makan berkurang, masa manifestasinya (inkubasinya) sekitar tiga minggu. Gejala lokal pada genetalia terdapat pembentukan vesikel berkelompok di atas kulit, kulit tampak basah dan lebih merah, terdapat ulkus yang dangkal, kulit keriput (krusta), rasa nyeri yanng hebat, sehingga terdapat kesukaran berjalan.
Pada pria gejala klinisnya lebih ringan, kerena sering mendapat pengobatan preventiv sendiri, dibandingkan pada wanita. Pengobatan lokal dengan salep yang mengandung indoksuridin sedangkan pengobatan sistemik mempergunakan preparat asiklovir yang cukup memberi harapan kesembuhan.

Tanda-tanda herpes :
Bintik-bintik, gatal-gatal dan rasa sakit dia alat kelamin.
Bisul-bisul kecil yang terasa membakar dan membentuk luka terbuka yang menyakitkan di alat kelamin.
Cara perawatannya :
Tidak ada penyembuhan bagi herpes namun adabeberapa cara untuk membuat luka berkurang sakitnya.
Letakkan es di luka sesegera anda merasakannya terbakar.ini bisa menghentikan luka itu untuk tambah memburuk.
Rendam kain di dalam teh hitam dingin atau teh yang di buat dari daun semanggi. Letakkan kain basah itu diatas luka.
Duduk di dalam bejana yang berisi air dingin yang bersih.
Buatlah pesta dengan campuran baking soda atau tepung jagung dengan air dan letakan ditempat luka.
Pakai tepung kemiri atau tanaman jamu setempat yang bisa mengeringkan kulit.
Penderita dengan stres tinggi atau masalah kesehatanya lainya akan membuat luka herpes semakin memburuk. Jadi kalau bisa, penderita herpes lebih banyak beristirahat, menenangkan pikiranya dan mengkonsumsi makanan yang bergizi

E. AIDS ( Acquired Immune Defficiency Sindrome)
Sindrom yang merupakan kumpulan segala terganggu dan menurunya fungsi daya tahn tubuh yang disebabkan virus menjadi mala petaka manusia, karena sampai saat ini balum diketemukan obat dapat menyembuhkannya. Penyebabnya adalah Limphadenopaty associated virus (LAV), human T cell leucemia virus III (HTLV III), human T cell lymphotrophic virus. Virus ini diketemukan pada monyet hijau di afrika sekitar 70%, tetapi tidak menimbulkan penyakit.
Bentuk virus ini selalu berubah-ubah, sehingga sulit di buat vaksin dan obat yang dapat menyembuhkan. Penyakit ini diketemukan untuk pertama kalinya tahun 1981, dengan perkembangan yang sangat cepat. Di indinesia sudah menjalar dan telah diketemukan pada wanita hamil dan melahirkan. Cara penularanya terutama melalui hubungan seksual dan darah dengan memakai jarum suntik atau tranfusi.
Perjalanan penyakit ini dimulai dengan Human T cell lyntrophic virus akan menyerang sistem pertahanan tubuh secara perlahan, sehingga terjadi keadaan penderita seperti pada keadaan kerier (pembawa) yang mengandung virus tampak sehat tetapi tetap menjadi sumber infeksi terhadap orang lain. Menurunya daya tubuhyang diketahui melalui pemeriksaan laboratorium berupa anemia dan tampak pucat, menurunya sel darah yang akan mempertahankan tubuh dari infeksi bakteri (limfositopenia, leukositopenia), menurunya sel darah yang akan menghalangi perdarahan (trombositopenia), meningkatnya imin kompleks darah, mudah terjangkit infeksi bakteri jamur, parasit sehingga memberikan gambaran penyakit yang kompleks.dapat dihentikan atu dicegah Jalanya penyakit AIDS dapat berlangsung cepat tergantung dari kemampuan tubuh untuk menahan pertumbuhan dan perkembangan virus yang telah masuk. Perjalanannya tidak dapat dihentikan atau dicegah, karena sampai saat ini pengobatan belum ditemukan. Dinegara barat dijumpai penyebaran meluas di lingkungan masyarakat yaitu kalangan homoseksual dan heteroseksual, pengguna jarum suntik silih berganti pada golongan kecandu obat, transfusi darah. Melalui gambaran tersebut untuk dapat mencegah meluasnya penyebaran penyakit AIDS di anjurka untk menghindari hubungan seksuual berlebihan terutama dengan WTS, menghindari hubungan seksual yang abnormal misalnya melalui anus, mempergunakan kondom dalam hubungan seksual diluar rumah tangga, mempergunakan jarum suntik sekali pakai dibuang, melakukan ketelitian yang tajam donor darah, melakukan penilitian yang ketat terhadap pemberian transfusi darah atau bagianya.
Gambaran infeksi virus Acquired Immune Deficiency Sindrome Related CompleX (AIDS RC=ARC) :
M Membesarnya kelenjar getah bening
M Panas badan sekitar 38 derajat selsius yang hilang timbul lebih dari 3 bilan, tanpa diketahui sebabnya (terutama malam hari)
M Berat badan menurun lebih dari 10%
M Keadaan umum makin lemah
M Nafsu makan makin berkurang
M dapat disertai diare (sering buang air besar dan encer)

Manifestasi penyakit yang Lebih Serius
M Penderita dapat tampaksakit berat dengan penampilan badan kurus
M Pembengkakan kelenjar hampir seluruh tubuh, leher, lipatan paha dan yanng tidak tampak.
M infeksi jamur pada kulit
M Terdapat tumor ganas Seperti sarkoma
M timbul gejala klinis, sakit pada tenggorokan, sakit paru disertai batuk darah, diare yang tidak dapat disembuhkan, infeksi jamur, dapat terkena sakit hati, ginjal dan sebagainya.

3. Upaya Menekan PMS
Untuk dapat menekan penyebaran penyakit hubungan seksual yang menimbulkan masalah dan malapetaka dalam rumah tangga adalah dengan mempergunakan kondom. Dalam berbagai penelitian yang disampaikan pada pertemuan nasional bahwa peranan kondom sebagai alat proteksi terhadap penyebaran penyakit hubungan seksual sangat besar, sehingga dianjurkan untuk selalu mempergunakanya bila bila berhubungan dengan wanita tuna susila. Betapapun tampak bersihnya wanita susila tetap merupakan keranjang sampah dari banyak orang yang mempergunakanyya secara silih berganti.
Dalam upaya pemerintah untuk mengurangi penyakit hubungan seksual dilakukan beberapa langkah diantaranya lokasi WTS, sehingga dengan mudah dikontrol dan diberikan proteksi pengobatan , sehingga dapat mengurangi penyakit manular seksual, keberadaan call girl yang sebenarnya juga berstatus sebagai wanita penghibur agak sulit diatur, tetapi mereka lebih memperhatikan diri, sehingga di duga tidak banyak berperanaan dalam penyebaran penyakit hubungan seksual.
Dengan pengertian demikian dapat dibayangkan betapa pentingnya peranan kondom untuk melindungi diri mata rantai penyebaran penyakit hubungan seksual dimana AIDS merupakan stadium akhir infeksi virus yang tidak dapat disembuhkan itu. Menghadapi infeksi yang menyebabkan AIDS, kini manusia dengan masyarakat ilmiah dan penelitianya yang sedang berusaha untuk menemukanya obat atau vaksin untuk mencegah atau menyembuhkan penyebaranya. Semua lambang penelitian yang ilmiah seolah-olah mendapat tugas yang mulia, bila mendapat obat atau vaksinnya. Demi kelanjutan hidup manusia yangn aman, damai dan serasi. Amerika dalam sebuah artikel menyebutkan akan menemukan obat atau vaksin pada tahun 2.007 sudah dapat dipastikan bahwa mereka yang berhasil akan menerima hadiah Nobel dalam bidang kesehatan.



















BAB III
PENUTUP
A. SIMPULAN
Penyakit menular seksual adalah infeksi yang di tularkan dari satu orang ke orang lain saat berhubungan badan. Semua orang, pria, wanita (bahkan bahkan anak-anak) bisa tertular penyakit kelamin ini. Penyakit yang umum terjadi adalah: gonore, sifilis, herpes, HIV/Aids , Trikomoiasis.
Pencegahan penularan infeksi penyakit di komunitas :
Tanyakan kepada wanita yang ada rawat mengenai infeksi penyakit kelamin yang mungkkin dialaminya atau dialami pasanganny. Mungkin wanita itu merasa malu untuk membicarakannya, tapi semakin banyak informasi yang anda ketahui, semakin jiwanya tertolong
Selama pemeriksaan pra-persalinan, tanyakan kepada wanita lelehan yang tidak lazim atau luka di alat kelamin dan tawarkan mereka untuk pengujian tanda-tanda infeksi pennyakit kelamin.
Organisasikan kelompok diskusi yang membahas topik-topik kesehatan termasuk infeksi penyakit kelamin dan HIV/AIDS.
Dukunglah pendidikan seks di sekolah-sekolah tempat anda berdomisili.bantulah orang tua para siswa untuk memahami bahwa mengajarkan hal-hal seperti infeksi penyakit kelamin termasuk HIV/AIDS dapat membantu anak-anak mereka membuat pilihan lebih aman dari pada sudah terlanjur terinfeksi lantaran pergaulan bebas.
Bicarakan pada pria dan bantulah mereka mengerti resiko dari penyakit kelamin, termasuk resikonya bagi wanita hamil dan bayi mereka
Cari informasi dari pusat medis untuk mengetahui infeksi penyakit kelamin apa yang paling umum terjadi di komunitas anda.

B. Kritik dan Saran
Setelah mengetahui beberapa pengertian penyakit menular seksual diatas, saya sebagai penulus mengharapkan agar para pembaca lebih berhati-hati terhadap penyakit ini, dan dapat mengetahui dengan jelas beberapa faktor penyebab, cara mengatasi dan cara penularanya penyakit menular sseksual. Oleh karena itu,saya sebagai penulis meminta kritik dan saranya untuk menyempurnakan makalah yang saya buat.

DAFTAR PUSTAKA

Susan Klein dan Fiona Thomson, Panduan Lengkap Kebidanan.
Prof. Dr. Ida Bagus Gde Manuaba, SPOG, Memahami Kesehatan Reproduksi.

Tidak ada komentar: